aplikasiakuntansi.biz.id
Image default
Akuntansi

Memahami & Menerapkan Prinsip Dasar Dalam Etika Profesi Akuntansi

Para ahli akuntansi yang terjun langsung dalam urusan keuangan memang sudah sepatutnya menerapkan prinsip-prinsip dasar etika profesi akuntansi. Kode etik yang telah diatur oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan kepercayaan para pengguna jasa.

Skandal yang bertentangan dengan kode etik akuntansi ini bisa menjadi masalah besar bagi para akuntan yang melanggarnya. Oleh sebab itu, para akuntan harus mematuhi berbagai aturan di dalam prinsip kode etik profesi ini.

Jika kamu berencana menjadi seorang akuntan, maka ada baiknya untuk memahami beberapa prinsip dasar dalam etika profesi akuntansi. Tanpa perlu berlama-lama, yuk mari kita bahas!

Baca Juga: Pengertian, Fungsi, Bentuk dan Teknik Membuat Buku Besar Akuntansi

Memiliki Sikap Profesional

Untuk menjaga citra profesi dan nama baik diri sendiri maka memiliki sikap professional dalam bekerja adalah hal yang wajib dilakukan. Sikap professional ini merupakan bentuk tanggung jawab kepada penerima jasa dan berbagai pihak yang terkait pada profesi akuntan yang dijalankan. Bersikap jujur dan bisa dipercaya merupakan bentuk sikap professional yang sudah seharusnya dimiliki oleh para akuntan.

Memiliki Sikap Bertanggung Jawab

Seorang akuntan selain harus memiliki etika, harus juga memiliki tanggung jawab

Setiap anggota juga wajib memiliki tanggung jawab penuh kepada setiap pemakai jasa mereka. Selain sebagai bentuk sikap professional, sikap tanggung jawab juga bertujuan untuk memelihara kepercayaan para pengguna jasa.

Kemudian, dalam melaksanakan tanggung jawab ini maka seorang akuntan professional juga wajib mengedepankan perilaku bermoral dalam setiap kegiatan yang dikerjakannya.

Menerapkan Standar Teknis

Prinsip etika profesi akuntansi lainnya yang harus dimiliki oleh para akuntan ialah dengan menerapkan standar teknis yang berlaku di lingkungan kerja mereka. Karena pekerjaan seorang akuntan juga berhubungan dengan pihak lain yaitu para pemberi jasa maka diperlukan standar teknis dan standar professional yang harus diikuti.

Akuntan memiliki kewajiban untuk mengerjakan tugasnya secara hati-hati dan teliti guna memberikan hasil yang maksimal kepada pemberi jasa. Standar teknis dan standar professional ini telah diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia, International Federation of Accountants, serta badan pengatur dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.

Menjaga Kepentingan Publik

Para akuntan juga memiliki kewajiban untuk menjaga kepentingan publik yang ditunjukkan dengan menghormati kepercayaan publik. Menjaga kepercayaan publik ini adalah bentuk tanggung jawab seorang akuntan karena profesi akuntan tetap memiliki peranan penting di dalam masyarakat baik itu kepada klien, pemerintah dan berbagai pihak terkait lainnya.

Memiliki Integritas yang Tinggi

Integritas yang tinggi adalah elemen penting yang harus dimiliki oleh para akuntan demi menjaga dan meningkatkan kepercayaan publik. Integritas yang tinggi ini ditunjukkan dengan selalu bersikap jujur dan berterus terang kepada para penerima jasa.

Para akuntan dituntut untuk menerima segala bentuk kritikan ataupun perbedaan pendapat yang terjadi dan menolak segala bentuk kecurangan untuk menjaga nilai-nilai integritas dalam menjalankan profesinya.

Dapat dikatakan bahwa integritas yang tinggi termasuk kode etik profesi akuntansi yang paling penting dimiliki oleh setiap ahli akuntasi.

Baca Juga: Penerapan Akuntansi Manajemen dan Manfaatnya

Menanamkan Kode Etik Kerahasiaan Akuntan

Karena profesi akuntan adalah pekerjaan yang selalu berkaitan dengan yang namanya keuangan maka tentu setiap ahli akuntansi dituntut untuk menanamkan kode etik kerahasiaan. Terdapat beberapa hal yang harus dihindari  oleh para akuntan untuk menjalankan prinsip kode etik kerahasiaan ini. Pertama, seorang akuntan dilarang keras untuk mengungkapkan berbagai informasi yang bersifat rahasia dari para klien. Terkecuali jika seorang akuntan memang memiliki hak dan kewajiban secara hukum untuk mengungkapkan informasi tersebut.

Kemudian, seorang akuntan juga tidak diperkenankan untuk memanfaatkan informasi yang bersifat rahasia tersebut sebagai bentuk keuntungan pribadi. Hal ini tentu sangat melanggar prinsip dasar dalam kode etik profesi akuntasi.

Memiliki Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap akuntan juga wajib memiliki kompetensi yang mumpuni di bidang akuntansi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kualitas yang maksimal kepada para klien. Selain keterampilan dalam bidang akuntansi, para akuntan juga dituntut untuk menjaga kehati-hatian professional dalam menjalankan tugasnya.

Dalam menjalankan tugasnya tersebut para akuntan harus memberikan pelayanan professional dan kompeten serta selalu mengedepankan ketekunan dan ketelitian saat melakukan pekerjaannya.

Seorang akuntan yang menerapkan prinsip-prinsip dasar dalam etika profesi akuntansi secara baik dan benar, tentu akan menghasilkan pekerjaan yang maksimal pula. Ketika pekerjaan dapat diselesaikan dengan hasil yang baik maka tentu klien pun akan puas dengan hasil yang maksimal tersebut.

Jangan sampai ketinggalan untuk mencoba Emkay Blast Lite Bubble Gum! Rasa permen karet yang asam manis akan membuatmu ingin mencicipinya lagi dan lagi, dan nikmati manfaat dari liquid Saltnic rendah nikotin yang membantu kamu menghilangkan stres dan merasa rileks.

Related posts

6 Komponen Sistem Informasi Akuntansi yang Wajib Dipahami

Risma Mualifa

5 Format Laporan Keuangan Beserta Penjelasannya Untuk Para Pebisnis

Pengertian Akuntansi Biaya dan Fungsinya

Rostina Alimuddin

Leave a Comment